LOLONGAN TAK BERSUARA

dalam sekejap semua hal melintas
melalui kehidupan yang beku
hanya seperti ini. tanpa perubahan
kesusahan hanya membuat semakin menjadi-jadi
di setiap sudut waktu menangis. merintih

BALADA KEMARAHAN

sampai kapan kemarahan menyelesaikan masalah ?
apakah hanya diam ?
melupakan apa yang telah terjadi
memaksa melupakan padahal engkau mengingatnya

DI BALIK KEBAHAGIAAN

senyuman yang hadir di setiap waktu
menyingkap berbagai macam rasa dalam diri
keheningan yang terlahir dari suasana ruang
menyongsog kebahagiaan titipan tuhan

KU RINDU MAMA

Dalam kesendirian daku mengingat masa itu
Saat daku duduk dipangkuan kedamaian
Belaian lembut tangan mu menenangkan
Kecupan lembut dikeningku masih membekas dalam jiwa.

Ma...
Kini daku telah beranjak dewasa
Jauh dari pangkuan yang dulu engkau berikan
Bertahun-tahun daku pergi menuntut ilmu
Demi harapan yang dulu engkau inginkan

Setiap doa dalam sujud
Bayangan wajah lembut mama melayang
Titisan air mata ini menjadi bukti kerinduan
Rintihan jiwa ini tak sanggup daku bendung
Meluap bersama kenangan yang tak terlupakan

Ma...
Didekatmu suatu harapan


Kerinduan ini merangsang seluruh tubuh

Ma...
Tiada kata yang dapat terucap lagi
Hanya rindu ku pada mu
Semoga kebersamaan akan menyatukan kita

M. Irfan Rosyadi
21/Januari/2015



DUA AIR MATA

Bila kesalahan ini tepatri dalam diri
kegundahan rasa membunuh aktifitas
diri sendiri yang tidak bisa menjadi diri sendiri
meninggalkan secercah luka yang telah ku goreskan

KETENANGAN & KEYAKINAN


AIB

Tuhan
engkau buka aib hamba
mungkin terlalu besar doa yang hamba perbuat
atau takdir yang telah tergores di batu prasasti kehidupan

PILIHAN

bila nanti tiada pilihan lain yang di dapat
bukan diam atau merenung yang akan menyelesaikan semuanya
namun berdiri dengan kaki sendiri adalah yang terbaik
angin kencang pasti akan menerpa
walau posisi berada dimana
tetap tegar
karna tegar selalu sayang mama dan papa

SEMUA MENDUKUNG DAN MENGAKUI

keraguan dalam dirimu mohon hilangkan
tumbuhkan keyakinan yang menderu agar engkau tau
esok, bukti nasehatku ampuh di kehidupanmu
bagaikan do'a terkabul saat malaikat melewati

PAHAT BAPAK TELAH PATAH

lima puluh empat tahun bapak menyadap getah
selama itu tetesan darah putih telah bersahabat
aroma semerbak berubah menjadi wewangian sehari-hari
bermacam-macam musin terlewati
dari musim gugur sampai musin kering kerontang
hingga darah putih enggan jatuh ke tempurung kelapa

GURAUAN MANIS

kilauan cahaya menyinari malam
hembusan angin sumilir merayap
kala duduk di beranda berdua
menikmati indahnya malam saat bersama

aliran cerita memberikan kebahagiaan
harapan agar kebahagiaan tidak lenyap di makan waktu

senyum simpul mu
ternginang




KOSONG


jiwa ini
kenapa bisa tak ber sisi ?
meneropong tembus.
kemana pergi keadilan jiwa ?
cari dan tetap dicari !