AKU GILA "kau gila dan semua gila"

Ditepian senja,
Aku menatap matahari yang kini usang.
Tertutup debu yang bertebaran disudut kota,
Wajah lusuh itu slalu tersenyum disebalik duka yang mendalam, aku tau itu.
Dibenaknya tersimpan beribu kegelisahan yang tak terdeteksi
Sanubarinya dibanjiri kesedihan, mata tak bisa berlinang air mata.

DURI DI PELUPUK MATA

Duri dipelupuk mata
Kenapa selalu ada disetiap keberutalan menjelma ?
Selalu menghadang tanpa aba-aba

Duri dipelupuk mata
Datang tanpa kata-kata
Menjelma berbagai bentuk rupa

TANPA ARAH


Kala ku merenung akan masa depan
Bayangan itu terus mengikutiku dengan senyap. Pelan sekali
merunduk-runduk seperti maling yang menyelinap di gelap malam
namun aku tak merasakan auranya menghampiriku

TETAP TERSENYUM BUNDA


Kata mereka, “senyuman itu ibadah”. benar
membawa bahagia pada setiap insan ketika melihat pesona mu bunda
selalu ceria tanpa goresan kesediahan di raut wajah
Sapaanmu membawa angin segar
bagai aroma mawar di taman ilmu
semangat baru tumbuh mekar dalam jiwa
untuk meraih mimpi yang terukir dalam diri anak didik mubunda,
senyum itu penuh dengan isyarat penyejuk jiwa
damai terasa ketika berjumpa dengan mu
mencium penuh khidmat tanganmu
sedikit mengobati kerinduan akan bunda kandung dirumah

DUA WANITA

Diatas kertas,
Tinta hitam menari-nari indah
Melukiskan rasa gundah dan gembira
Dua rasa yang mengalir bersamaan
Melukiskan suasana hati

Cerita tentang kegundahan,
Rasa yang telah kulewati selama ini bersamamu
Mengenggam erat rasa yang lahir untuknya

DEMISIONER CINTA

“Selamat tinggal”
Ucapan pahit dari lisan yang kelu
ku coba tetap memanis muka walau berat terasa
sangat berat melepas kenangan indah itu
sungguh benar-benar berat

kebersamaan yang tergantung dalam bingkai
menyatu, dahulu tak terpisahkan oleh angin

kini jabatan telah mengelupas dari badan
panas membara dalam jiwa tak tertahankan lagi
walau guyuran air penenang bersimbah
membasahi hati yang menyala-nyala. Bagai api

BATU KARANG


pasang surut nya waktu
menghanyutkan butiran-butiran kebodohan
yang menempel dalam ragaku
setiap detik-detik kehancuran

saat amukan ombak menerjang
ditengah-tengah aku berdiri tegak
melawan arus waktu kehidupan
yang meerjag di setiap detik nafasku

AKU BINGUNG


Aku bingung dengan semua ini
Fenomera menerpa, meresahkan jiwa
Ingin ku tenang kan hati, dengan berdiri

SENYUM ITU



malam ini.
aku Merangkai kata-kata tanpa sekat
tanpa beban
dengan sebuah pertemuan penentram hati, ku goresakan rasa di hati ku.

MAWAR



Semerbak indahnya sennyum mu
Mekar diterpa waktu
Sungguh cemerlang rupamu
Tak hilang ditelan semu

PENJARA SUCI


Kadang aku tesenyum
Tapi aku sering mengalirkan air mata
Aku juga pernah bahagia

Aku sering terselimut duka
Semua menyatu menjadi Satu

SEKENARIO KEHIDUPANKU



Sekenario kehidupan ku
Berputar mengikuti naskah drama yang tak aku ketahui
berjalan mengikuti alur yang tak pasti
Tak terasa, gonjang-ganjing irama
Dan nada kehidupan telah kuarungi

MALAM BERLUMURAN ANGAN-ANGAN

Saat ku ulang pacuan kuda kehidupan ku
Aku binggung kemana langkah pena ku akan berhenti
Menelusuri mimpi-mimpi yang telah ku ukir dibatu prasasti
Mengikuti jejak khairul anwar sampai ke habiburrahman

RINTIHAN ANAK PULAU



Dibawah terik matahari
Langkah kaki mengikuti hati
Sambaran petir kulalui sendiri
Tiada orang ingin mengikuti

UNTAIAN JIWA

Dalam dinginnya angin subuh
Ku terbangun dalam lelap tidur ku
Tanpa kaki yang berguna untuk jalan mu
Tanpa tangan yang tak mengabdi kepada mu
Hanya dengan hati kecil ku
Ku serahkan seluruh jiwa raga ku
Kepada mu ya rab
Ku tangkap merdunya irama lafazmu
Menerobos sahdu, lalu bersemayan di indra pendengar ku

DURI DI PELUPUK MATA

Duri dipelupuk mata
Kenapa selalu ada disetiap keberutalan menjelma ?
Selalu menghadang tanpa aba-aba

Duri dipelupuk mata
Datang tanpa kata-kata
Menjelma berbagai bentuk rupa

JIWA

Aku ingin menjadi kapas
Yang digenggam mentari
Membelai halus raut wajah mu

Aku ingin menjadi guguran bunga
Yang berjatuhan diterpa angin
Bak kunang-kunang menghiasi malam

MASIH TERMENUNG DISINI

Saat mentari terbenam meninggalku disini
Aku masih termenung sendiri. sepi
Hingga gelap timbul menghilangkan jejak langkah kaki
Malam datang tanpa ku undang dan akan slalu datang
Menemani tanpa meninggalkan sepatah kata yang berarti

KEBERSAMAAN ITU



Kebijakan cinta yang dianugrahkan kepada seekor semut

Memberikanku sebuat kekuatan yang tak tertandingi
Ketika itu, kutempuh kehidupan yang penuh dengan kebersamaan
Berjuang bersama, Berjalan bersama dan berdiri bersama
Kehangatan terurai dalam dekapan tiada tara